Jumat, 11 Mei 2012

Terserah kamu sebut apa

Aku lelah
Kadang, aku ingin melepas ini semua. Aku ingin menyudahi perjalananku ini. Ternyata, banyak sekali kerikil yang menjadi penyebab aku terjatuh dan terluka. Luka yang dalam.....
Mana yang harus ku pilih? Berhenti berjalan dan mencari jalan lain yang mulus dan terang, atau aku tetap berjalan di jalan ini, yang bergeronjal dan gelap belum ada lampu seperti ini?
Lelah menyuruhku menyerah, lalu menyuruhku menemukan cinta yang baru
Semudah itu kah? Bagaimana aku bisa melakukannya jika semua tentang dia selalu mengikuti seperti bayangan yang menempel dibawah kakiku?
Aku berada dalam jurang kebimbangan
Aku bingung, bahkan sangat bingung. Apa yang harus aku lakukan?
“WHAT MUST I DO?”
Sedih. Ya, memang.. Sangat sedih bukan, aku melihat dan mendengar apa yang membuatku sakit, tetapi aku tak tau harus bagaimana, aku harus berbuat apa
Setelah beberapa saat, aku baru mengerti. Hal yang semestinya kulakukan hanyalah DIAM
Ya, diam. Diam karena aku menghormatinya, diam karena aku sadar akan statusku, diam karena aku menahan ini semua sendirian, diam karena tak ada yang benar-benar mengerti aku, diam karena aku menahan gejolak amarah, diam karena aku lelah, diam karena aku tak tau lagi harus berbuat apa. Ya Tuhan...............
Aku tak tau perang batin ini berakhir kapan, mungkin sekarang  sudah banyak korban terluka, atau bahkan mati. Apa boleh buat? Aku juga tak bisa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan ini. Satu-satunya tokoh penting dalam peran batinku adalah dia, karena dialah tokoh utamanya. Dan hanya dialah kuncinya, yang bisa meredam peran batin ini atau malah menambah keterpurukan dan korban
Yaaahh........ aku hanya bisa berfikir positif untuk menutupi segala kesakitan ini
“Possitive feeling can make possitive result”
Semoga saja begitu. Berharap boleh, bukan? Aku tau batasnya ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar